A. Konsep Dasar Teori Humanistik
Berdasarkan
teori belajar humanistik tujuan belajar adalah untuk memanusiakan
seorang manusia agar mampu mengaktualisasikan diri dalam hidup dan
penghidupannya. Teori ini bermula dari aliran psikologi humanistik.
Teori ini sangat mementingkan obyek yang dipelajari dari pada proses
belajar tersebut.
Teori
humanistik ini lebih banyak membahas tentang konsep-konsep pendidikan
untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, dan mengenai proses belajar
dalam bentuk yang terbaik. Atau bisa dikatakan bahwa teori ini lebih
tertarik pada pengertian belajar dalam bentuknya yang paling sempurna
dari pada pemahaman mengenai proses belajar seperti yang selama ini
telah dikaji berdasarkan teori-teori belajar. Pendidikan yang efektif
menurut aliran ini adalah pendidikan yang berpusat pada minat, dan
kebutuhan-kebutuhan peserta didik. Teori Humanistik menekankan kognitif dan memengaruhi proses. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran yang humanis adalah pendekatan dialogis, reflektif, dan ekspresif :
kebutuhan-kebutuhan peserta didik. Teori Humanistik menekankan kognitif dan memengaruhi proses. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran yang humanis adalah pendekatan dialogis, reflektif, dan ekspresif :
1. Pendekatan dialogis mengajak
peserta didik agar berfikir secara kritis dan kreatif, pendidik hanya
bertindak sebagai fasilitator dan patner dialog siswa. Hal ini kerap
dilakukan oleh pendidik yang bertindak sebagai dosen disebuah
universitas atau di Sekolah Menengah Atas. Hal ini tentu akan membuat
peserta didik berfikir secara luas dan mampu mengeluarkan pendapatnya.
2. Pendekatan reflektif
mengajak peserta didik untuk berdialog kepada dirinya sendiri. Dalam hal ini
peserta didik dituntut untuk mampu berusaha sendiri dalam mengembangkan ilmu
pengetahuannya.
3. Pendekatan ekspresif
mengajak peserta didik untuk mengekspresikan dirinya sendiri dengan segala
potensi yang ia miliki. Dalam hal ini pendidik hanya bertindak membantu dan
mendampingi peserta didik dalam proses perkembangan diri, penentuan sikap dan
pemilahan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh peserta didik.
B. Karakteristik
Teori Humanistik
a.
Mementingkan
manusia sebagai pribadi
b.
Mementingkan
kebulatan pribadi
c.
Mementingkan
peranan kognitif dan afektif
d. Mengutamakan terjadinya aktualisasi diri dan self concept
e.
Mementingkan
persepsual subjektif yang dimiliki tiap individu
f.
Mementingkan
kemampuan menentukan bentuk tingkah laku sendiri
g.
Mengutamakan insight
C. Prinsip
Teori Humanistik
Dari buku karangan Carl
Rogers “Freedom To Learn” , beliau menjelaskan sejumlah
prinsip-prinsip dasar Teori Humanistik yang penting diantaranya ialah :
a. Manusia
itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.
b. Belajar
yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai
relevansi dengan maksud-maksud sendiri.
c. Belajar
yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri diangap
mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.
d. Tugas-tugas
belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan
apabila ancaman-ancaman dari luar
itu semakin kecil.
e. Apabila
ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda
dan terjadilah proses belajar.
f. Belajar
yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.
g. Belajar
diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut
bertanggungjawab terhadap proses belajar itu.
h. Belajar
inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun
intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
i. Kepercayaan
terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih mudah dicapai terutama
jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengritik dirinya sendiri dan
penilaian dari orang lain merupakan cara kedua yang penting.
j. Belajar
yang paling berguna secara sosial
di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar, suatu
keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam
diri sendiri mengenai proses perubahan itu.
D. Implikasi
Teori Humanistik
a. Guru
Sebagai Fasilitator
Psikologi
humanistik memberi perhatian dan menekankan bahwa guru berperan sebagai
fasilitator.
1. Fasilitator membantu untuk
memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga
tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.
2. Mempercayai adanya keinginan dari
masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi
dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang
bermakna tadi.
3. Mengatur dan menyediakan
sumber-sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa
untuk membantu mencapai tujuan mereka.
4. Menempatkan dirinya sendiri sebagai
suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
5. Di dalam menanggapi
ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersifat
intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara
yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok
6. Bilamana cuaca penerima kelas telah
mantap, fasilitator berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa
yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan
pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain.
7. Mengambil prakarsa untuk ikut serta
dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga
tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja
digunakan atau ditolak oleh siswa
8. Tetap waspada terhadap
ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama
belajar
b. Aplikasi Teori Humanistik Terhadap
Pembelajaran Siswa
Tujuan
pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. Adapun
proses yang umumnya dilalui adalah :
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa
melalui kontrak belajar yang bersifat jelas , jujur dan positif.
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan
kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri
4. Mendorong siswa untuk peka berpikir
kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri
5. Siswa di dorong untuk bebas
mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa yang
diinginkan dan menanggung resiko dariperilaku yang ditunjukkan.
6. Guru menerima siswa apa adanya,
berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normatif tetapi
mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses
belajarnya.
7. Memberikan kesempatan murid untuk
maju sesuai dengan kecepatannya
8. Evaluasi diberikan secara individual
berdasarkan perolehan prestasi siswa
E.
Tokoh Teori Humanistik
- Abraham Maslow
Sumber :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Abraham_Maslow#Teori_Humanistik_dan_Aktualisasi_Diri
2. http://neng.nurhemah.sman2tangsel.sch.id/?p=49
3. www.praswck.com/teori-kebutuhan-abraham-maslow
No comments:
Post a Comment